Jumat, 06 Maret 2009

Mengintip Lauhul Mahfudz

Alkisah ada seorang yang dikarunuiai Allah bisa membaca takdirnya berkaitan dengan jodoh sebagaimana tertulis dalam Lauhul Mahfudz. Ini tentu suatu karunia Allah yang sangat besar karena hanya segelintir orang yang memiliki. Namun sebelum kejadian berikutnya kita tidak tahu, apakah itu suatu bentuk karamah atau ujian baginya. Wallahu’alam bi showab.

Ketika mengintip Luhul Mahfudz, betapa kagetnya ia, ternyata calon istrinya nanti seorang perawan tua berwajah jelek yang tinggal di pinggir desanya. “Uh, Tuhan benar-benar Maha Humoris! Tapi, kali ini melucunya kok kebangeten sich?” begitu pikirnya. Wajar saja ia kaget karena selama ini ia dikelilingi oleh gadis-gadis cantik yang dipacarinya. Sejatinya ketika ia mengintip takdirnya, ia hanya ingin tahu di antara gadis-gadis yang mengitarinya itu manakah yang akan menjadi istrinya nanti.

Tentu saja ada pemberontakan di dalam dirinya, karena antara realitas yang dihadapinya sekarang dengan takdir masa depan yang dilihatnya sangat jauh berbeda. Ia tidak bisa mengerti, kenapa Allah begitu “iseng” dengan memberinya jodoh yang sangat jauh dari standarnya. “Oh my God, what do You mean dengan ini semua? Please, apa to maksude takdir-Mu ini?” begitu jerit hatinya.

Membayangkan kejadian tersebut, saya jadi takut untuk mengetahui takdir saya di masa depan. Karena jangan-jangan seperti lelaki itu, saya justru menjadi nggak ikhlas sama Tuhan. Padahal apa yang diberikan Tuhan pastilah yang terbaik buat kita, jadi tidak perlu dirisaukan. Kita hanya bisa bersyukur atau bersabar. Tapi jika saya diberi takdir seperti lelaki itu, apa ya bisa saya bersabar? Mungkin saya juga nggak bisa. A’uudzubillahi min dzaalika.

Kembali kepada lelaki tadi, kenapa Tuhan begitu “iseng” memberi ia jodoh dengan perawan tua yang jelek meskipun kaya? Menelusuri kisah lelaki itu, ternyata ada satu titik kritis yang dialami oleh lelaki itu beberapa tahun kemudian. Kalau sebelumnya ia hidup berkecukupan, bisa kuliah dengan uang kiriman orang tua, tiba-tiba ada suatu kejadian yang membalik sejarah hidupnya. Tiba-tiba ayahnya dipenjara gara-gara kasus korupsi miliaran rupiah. Ia pun jatuh miskin dan tidak bisa melanjutkan sekolah. Gadis-gadis cantik yang mengitarinya pun pada kabur menjauhinya. Sungguh kejadian yang tak dinyana.

Ia mencoba mandiri dengan merintis wirausaha, tapi karena memang tak punya bakat maka akhirnya gagal. Ia pun bekerja serabutan, baik yang halus maupun yang kasar, hingga sedikit demi sedikit ketampanan wajahnya mulai rusak. Dengan kondisi seperti itu, mana mau mendekat gadis-gadis “matre” yang dulu mengitarinya. Sungguh sengsara betul hidupnya.

Hingga suatu saat perawan tua itu mengulurkan pertolongan padanya. Bagaikan dewa penolong, perawan tua yang jelek itu membantu segala kebutuhannya, tanpa ada maksud minta imbalan sedikitpun. Karena bukan hanya ia saja yang ditolongnya, tapi masih banyak lagi kaum miskin yang dibantu olehnya. Hingga lama-kelamaan lelaki itu bisa merasakan betapa menariknya pribadi perawan tua itu. Kejelekan wajahnya ternyata tidak membuat akhlaknya menjadi buruk, bahkan justru teramat mulia. Tak salah lagi bila ia harus menikah dengannya.

20 komentar:

  1. CERITA KONYOL TIDAK MENARIK, DAN TIDAK ADA YANG BISA MENGINTIP LAUHUL MAHFUDZ!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jgn mengkritik ceritanya,...
      tapi cari dam fahami makna yg ad di dalamnya...

      Hapus
  2. SEANDAINYA BISA MENGINTIP LAUHUL MAHFUD .. BETAPA MENYESALNYA SAAT INI SEKARANG ... MUNGKIN TIDAK AKAN PERNAH TIDUR DENGAN TENANG APABILA MENGETAHUINYA ...

    BalasHapus
  3. Yang mau copas silahkan.. :D Betul bgt, ini memang hanya cerita karangan saja, belum tentu terjadi dalam kenyataan. Apakah ada orang yang diberikan karomah untuk mengintip lauhul mahfudz? Hanya Allah SWT yang tahu. Wallahualam bishhowab. Tapi jika ane diberi pilihan untuk mengintip lauhul mahfudz, mungkin ane akan menolaknya, karena menurut ane, jika seorang sudah tahu masa depannya, dia akan jadi malas, mungkin dia akan berpikir "buat apa susah2 kerja, toh nantinya saya juga akan jadi kaya raya" atau mungkin dia akan berpikir, "buat apa kerja keras banting tulang, toh saya juga akan tetap miskin". Menurut ane, misteri akan masa depan justru akan membuat manusia mau berikhtiar dan berdo'a dengan sepenuh hati.. Menurut ane itu lebih baik daripada berputus asa karena Allah SWT telah berjanji untuk tidak akan merubah nasib seseorang (kaum), selama manusia (kaum) itu tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri. Bagaimana menurut kalian saudara-saudariku?

    BalasHapus
  4. Hmmmm kalo saya Like this lah sama tulisannya :D , ^_^

    BalasHapus
  5. iya saya sepakat jika demikian
    maka masa depan adl hal yg ghaib, dmksdkn agar kita tak brputus asa djalan Allah

    walau ada masa depan yg telah dceritakan oleh Rasulullah sprt tanda2 kiamat

    BalasHapus
  6. Allah akan memberikan yang terbaik bagi umatnya meskipun itu bukan kehendak kita

    BalasHapus
  7. Maha besar Alloh ........apabila srtiap makluk hidup tahu catatan takdirAlloh(lahumul mahfud)maka makluk hidup itu akan risau.dan ora iso opopo.semua itu di ghaibkan Alloh agarkita beriman....karena Alloh maha tahu kepada umatnya..sedang kita tidak tahu.misal kita seumur umur taat ibadah.semua ibadah kita lakukan tapi 1 bulan sebelum kematian Alloh menakdirkan kita terjerumus dosa besar......karena Alloh memang dalam laumul mafudnya kita ditakdirkan masuk neraka... ..jadi sia 2 lah ibadah kia seumur umur.tapi dengan doa itu srmua bisa dirubah...itu .maka erusahalah kita menjadi kekasih Alloh dengan sholat malam ..sholat yg diwajibkan sebelum turun perintah sholat 5 waktu....dikeheningan 1/3 malam bermesraan dengan Alloh dg doa2 kita.Amin semoga kita bertakdir akkir dg surganya Alloh

    BalasHapus
  8. saya suka cerita ini sangat bisa memberi inspirasi

    BalasHapus
  9. bagus.. dan perlu...tapi bener kah

    BalasHapus
  10. Barokalloh..
    Memang demikianlah hidup,.
    Apa yang kita pandang adalah sebuah kehitan, tapi ternyata justru dia adalah sebuah kemanisan..karena pandangan manusia amat terbatas sedangkan kehendaNya adalah sebuah karunia yang terbaik percayalah..

    BalasHapus
  11. proses kehidupan mengalir ,, jika direnungi dengan hati yang tenang,, aliran itu begitu menyejukkan, tulisan yang bagus !

    BalasHapus